Selasa, 12 April 2011

beribadah yuuk....

Beribadah yuuk….
Masih teringat oleh saya khutbah yang disampaikan oleh khatib pada jumat beberapa waktu yang lewat (25maret2011), khatib menyampaikan “kalau orang zaman kini mengatakan tiada hari tanpa olahraga, maka kita sebagai orang muslim harus bangga mengatakan tiada waktu tanpa ibadah”. Setiap saat,satiap waktu adalah ibadah. Tidak hanya disaat sadar tetapi juga disaat tidurpun harus beribadah.
Bahkan seorang ustadz pernah bilang ketika mengisi pengajian, “Saya disini bukan untuk jadwal pengajian, tetapi ini merupakan jadwal liburan”. Kok bisa ??
Jadi, seorang muslim itu harus bisa men-setting, bagaimana waktu yang dijalani bernuansa ibadah.
Sungguh begitu  menggugah  tausiah yang disampaikan ustadz tersebut, membuat semakin terpacu untuk dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Sesuai dalam firman Allah dalam surat Azzariyat ayat 56 “ sungguh tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”.
Ibadah terbagi atas dua bamacam, yaitu pertama, ibadah secara khusus, seperti shalat, puasa, zikir, zakat, naik haji, dan sebagainya, kedua, ibdah secara umum, seperti, berkata baik-baik, memperbanyak senyum kepada orang lain, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, dan sebagainya.
Nah, Ibadah yang dimaksudkan ayat tadi di atas tidak hanya ibadah yang bersifat khusus, tetapi juga bersifat umum. Artinya Asllah telah memberik perluasan ladang ibadah kepada kita, sehingga kesempatan untuk beribadah kepada Allah tentunya tidak perlu pergi dulu ke mesjid, kemudian shalat, zikir, dan sebagainya. Tetapi senyum kepada orang pun itu sudah ibadah. Sesuai sabda Rasulullah “memberi senyum kepada orang merupakan sedekah”, membuang duri dari jalan merupakan ibadah”.   
Namun, kalau kita melihat fenomena-fenomena yang terlihat disekeliling kita, seolah-olah para anak cucu adam ini belum pernah mendengar atau membaca sekalipun ayat diatas, akibatnya perbuatan dan prilaku yang dilakukan jarang bahkan tidak ada sama sekali berorientasikan beribadah kepada Allah SWT.
            Meskipun mereka kadang sudah berbuat yang pada hakikatnya beribadah kepada Allah, tetapi karena belum tahu, akibatnya itu semua sia-sia, karena amal tanpa ilmu atau ilmu tanpa amal semuanya akan sia-sia.
Saya pernah  mendengar tausiah yang disampaikan oleh Dai kondang ust. KH. Zainuddin MZ, beliau menyampaikan, “ilmu tanpa amal ibarat orang lumpuh, amal tanpa ilmu ibarat orang buta”.
Mereka tahu jalan tetapi mereka tidak mampu berjalan menuju tujuan. Percuma berilmu tetapi ilmu tersebut hanya dipendam-pendam saja dan disimpan dalam peti mati, tidak di aplikasikan dalam hidup dan kehidupan ini, sebaliknya mereka mampu untuk melangkah, tetapi mereka tidak tahu jalan kemana mereka harus melangkah, akibatnya akan sangat berbahaya, bias-bisa mereka akan tersesat. Percuma kita beramal sementara amal yang kita perbuat tidak berlandaskan hukum-hukum Allah, sehingga hasilnya NIHIL.  Maka dari itu, dua hal pokok ini tidak dapat kita pisahkan, kita harus berilmu sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan kita.
Oleh karena itu, mari kita beribadah/beramal sebanyak-banyaknya, baik itu ibadah khusus maupun ibadah umum. Dan jangan pernah menunggu waktu kapan mestinya kita akan beribadah, karena waktu kita tidak tahu kapan akan berakhir,
Hari kemarin sudah terlewati,tentunya tidak milik kita lagi, hari esok belum tentu milik kita, dan hari sekarang yang sedang dijalani inilah hari kita.
Membaca tulisan ini saja sebenarnya sudah beribadah, karena dapat menambah/memperdalam ilmu. Tetapi tentunya kita harus mempunyai landasan-landasan hukum Allah yang tepat.
Semoga bermanfaat,afwan bila ada kesalahan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar